TRUMP KOBARKAN PERANG DAGANG BARU: INDONESIA TERDAMPAK TARIF IMPOR

oleh -342 Dilihat
oleh

011d143b ca4b 4eb2 89e2 3c8bc4738fafRIAU , SuaraPopuler– Presiden Amerika Serikat Donald Trump resmi memulai babak baru dalam kebijakan proteksionis global dengan merilis daftar tarif impor yang ditujukan kepada negara-negara mitra dagang dengan surplus tinggi terhadap AS.

kebijakan ini adalah tanda bahwa sistem global yang selama ini melindungi perdagangan bebas mulai runtuh. Amerika yang dulu menjadi motor utama liberalisasi kini justru menjadi pelopor proteksionisme.

Dalam kebijakan terbaru ini, Indonesia termasuk di antara negara-negara yang dikenai tarif tinggi bersama China dan Vietnam, yang tarifnya mencapai 46%.

Screenshot

Menurut Trump, kebijakan ini merupakan respons atas ketidakseimbangan perdagangan yang telah lama terjadi dan dianggap merugikan industri dalam negeri Amerika Serikat.

“Jika Anda tidak memiliki industri baja, maka Anda tidak memiliki negara,” — Trump

dalam sebuah pernyataan yang menggaungkan ambisinya untuk mengembalikan kejayaan industri manufaktur AS.

 

Pemicu Perang Dagang: Hilangnya Pekerjaan Manufaktur

Presiden Trump menuding globalisasi dan kekuatan mata uang asing sebagai biang kerok hilangnya jutaan pekerjaan manufaktur di Amerika. Negara-negara seperti China, Vietnam, dan Indonesia dianggap sengaja menjaga nilai mata uang mereka tetap rendah guna meningkatkan ekspor ke Amerika.

Dalam konteks ini, surplus perdagangan Indonesia terhadap Amerika tercatat mencapai US$ 14,4 miliar atau sekitar Rp240 triliun. Kondisi tersebut dinilai Trump sebagai bentuk “eksploitasi” terhadap pasar Amerika.

Dolar dan Hegemoni yang Runtuh

Trump menyoroti dampak dari sistem moneter pasca-Bretton Woods yang membebaskan dolar dari standar emas. Sejak sistem ini ditinggalkan pada tahun 1973, Amerika semakin bergantung pada kepercayaan global terhadap dolar AS, yang sebenarnya tak lagi dijamin aset riil.

Kritik Trump cukup tajam: Amerika terlalu lama menjual mimpi lewat dolar, sementara produktivitas industri menurun drastis. Kini, dengan hanya 15% pangsa manufaktur dunia, dominasi industri Amerika tertinggal jauh dari China yang menguasai 32%.

Strategi Trump: Tarif dan Negosiasi Bilateral

Trump kini menggunakan tarif impor sebagai alat negosiasi satu lawan satu dengan negara-negara mitra. Tarif yang bervariasi—disesuaikan dengan besarnya defisit dagang—diharapkan bisa menekan negara-negara tersebut untuk membeli lebih banyak produk Amerika.

Strategi ini merupakan bagian dari dua misi besar Trump:

1. Mengembalikan industri manufaktur ke tanah Amerika.

2. Menjaga status dolar sebagai mata uang global.

Dampak terhadap Indonesia

Surplus Indonesia terhadap AS (dalam miliar USD):

2020: 9,8

2021: 11,2

2022: 12,7

2023: 13,5

2024: 14,4 ← puncak sebelum tarif dikenakan

Catatan: Angka 2024 bersumber dari Kementerian Perdagangan RI

Indonesia menghadapi tantangan besar. Dengan ketergantungan terhadap ekspor ke AS, tarif baru ini berpotensi memukul sektor tekstil, elektronik, hingga perabot rumah tangga.

Setidaknya ada dua strategi untuk merespons kondisi ini:

1. Melobi Pemerintah AS untuk menurunkan tarif terhadap produk Indonesia.

2. Diversifikasi pasar ekspor ke negara-negara lain guna mengurangi ketergantungan terhadap AS.

Resiko dan Potensi Kegagalan

Meski ambisi Trump besar, analis memperingatkan sejumlah risiko:

• Kenaikan harga barang di AS selama masa transisi industri.

• Gangguan pada rantai pasok global yang sudah terbentuk puluhan tahun.

• Melemahnya hubungan dagang dengan sekutu tradisional seperti Uni Eropa.

• Tidak optimal kembalinya lapangan kerja di era industri otomatisasi.

Trump punya satu ambisi : mengembalikan kejayaan industri Amerika. And to make America great again.

Screenshot

 

Oleh: Ahmad Suryawan

Pengurus Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) Riau

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.