PEKANBARU – Provinsi Riau turut serta dalam Gerakan Penanaman Sejuta Pohon Matoa yang digagas Kementerian Agama (Kemenag) RI. Sebanyak 18.540 bibit matoa dan 2.000 bibit lainnya ditanam serentak di 12 kabupaten/kota se-Riau. Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka memperingati Hari Bumi ke-55 sekaligus mengimplementasikan konsep ekoteologi.
Kepala Kantor Wilayah Kemenag Riau, H. Mulairdi, menjelaskan bahwa gerakan ini selaras dengan pesan asta cita Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka yang telah dijadikan program prioritas Kemenag.
“Sebagai penduduk bumi, kita harus melestarikannya. Sebagaimana pesan asta cita Presiden Prabowo dan Wapres Gibran yang diterjemahkan menjadi program prioritas Kemenag, yakni ekoteologi,” ujarnya, Selasa (22/4/2025).
Mulairdi berharap, penanaman pohon matoa tidak hanya meningkatkan kualitas lingkungan, tetapi juga memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat Riau.
“Ini bukan sekadar menanam, tapi juga membangun kesadaran untuk menghijaukan bumi,” tegasnya.
Ia juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang terlibat dalam gerakan ini. “Terima kasih kepada semua yang telah berpartisipasi. Semoga program ini berkelanjutan hingga 2030,” tambahnya.
Kegiatan penanaman dilaksanakan serentak di seluruh Indonesia dipimpin langsung Menteri Agama Nasaruddin Umar. Lokasi penanaman meliputi rumah ibadah, kantor Kemenag, madrasah, pesantren, kampus perguruan tinggi keagamaan, hingga asrama haji. Turut hadir dalam aksi ini perwakilan pemerintah daerah, pejabat Kemenag, tokoh lintas agama, serta organisasi keagamaan.
Gerakan ini menjadi bukti komitmen Kemenag dalam mendorong pembangunan berkelanjutan melalui pendekatan ekoteologi, menggabungkan nilai-nilai keagamaan dengan pelestarian lingkungan.