Pacu Jalur Kuansing: Tradisi Menggelegar yang Menyatukan Sejarah, Budaya, dan Ekonomi Rakyat

oleh -110 Dilihat
oleh

Img 1850Kuansing, SuaraPopuler.com Di tengah riak Sungai Kuantan yang membelah Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing), Provinsi Riau, sebuah tradisi besar nan membahana terus hidup dan berkembang: Pacu Jalur, lomba perahu tradisional yang menjadi ikon budaya dan kebanggaan masyarakat Rantau Kuantan. Lebih dari sekadar lomba, Pacu Jalur adalah napas sejarah, jiwa budaya, dan denyut ekonomi masyarakat setempat.

Sejarah Panjang dari Sungai ke Hati Masyarakat

Pacu Jalur sudah ada sejak abad ke-17, bermula sebagai sarana transportasi masyarakat di sepanjang Sungai Kuantan. Jalur, sebutan untuk perahu panjang kayu dengan panjang bisa mencapai 25–40 meter, dahulu digunakan oleh masyarakat untuk bepergian, berdagang, bahkan upacara kerajaan. Tradisi ini kemudian berkembang menjadi ajang adu cepat yang ditunggu-tunggu setiap tahun, terutama pada peringatan Hari Kemerdekaan RI.

Warisan Budaya Tak Benda yang Hidup

Pacu Jalur kini telah diakui sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI. Setiap jalur bukan sekadar perahu, melainkan simbol persatuan kampung, kerja sama, dan sportivitas. Setiap tim jalur bisa berisi 40–60 pendayung, lengkap dengan penabuh gendang dan “tukang onjai” (penggoyang jalur) atau Populer dengan sebutan “Anak Coki” yang bertugas menyemangati dan menjaga irama pacuan.

Ritual dan Pembuatan Jalur: Proses Sakral Penuh Filosofi

Pembuatan jalur adalah proses sakral yang dimulai dari pencarian pohon kayu pilihan(biasanya kayu meranti merah atau kayu kulim). Pemilihan pohon dilakukan bersama tokoh adat dan dituai dengan ritual adat. Jalur kemudian dihias dengan ukiran khas Melayu, cat warna-warni, dan bendera hias yang membuatnya tampak gagah dan indah saat berpacu.

Kuliner Khas Kuansing: Lezat di Tengah Riuh Sorak

Datang ke Pacu Jalur, jangan lewatkan kuliner khas Kuansing seperti:

Gulai Ikan Patin Sungai

Lemang Tapai (ketan bakar disiram tapai manis)

Kue Kantupat Sayur & Bika Kuansing

Sate Kambiang (Kambing)

Air Tebu Segar & Kopi Taluk

Di sepanjang Tepian Narosa, puluhan tenda kuliner berjejer menyambut pengunjung dengan aroma menggoda dan harga bersahabat.

Dampak Ekonomi: UMKM Panen Rezeki Pacu Jalur

Pacu Jalur menjadi momentum tahunan yang sangat ditunggu pelaku UMKM lokal. Ratusan pedagang makanan, kerajinan tangan, produk khas daerah hingga jasa penginapan lokal merasakan lonjakan penghasilan. Bupati Kuansing , Dr. Suhardiman Amby, MM dalam sambutan di Musda II JMSI ( Jaringan Media Siber Indonesia ) pada tanggal 19 Juli 2025 mencatat potensi transaksi mencapai miliaran rupiah setiap event Pacu Jalur.

“ Pada Tahun ini di prediksi akan terjadi lonjakan jumlah wisatawan sampai tiga kali lipat dari pada tahun sebelumnya yg akan berkunjung ke Kuansing untuk menyaksikan pacu jalur dan itu akan memberikan dampak Ekonomi yg luar biasa  bagi masyarakat”, ungkap BupatiImg 1836

Pacu Jalur dan Viralitas Digital

Dalam beberapa tahun terakhir, Pacu Jalur makin dikenal secara nasional bahkan internasional melalui platform digital. Video aksi mendebarkan dayung serempak, jalur yang hampir terbalik, hingga yel-yel semangat kampung peserta menjadi konten viral di TikTok, Instagram, dan YouTube. Banyak travel influencer dan vlogger turut hadir meliput dan mempromosikan tradisi ini.

Pacu Jalur: Kebanggaan Riau, Warisan untuk Dunia

Lebih dari sebuah lomba, Pacu Jalur adalah pesta rakyat yang menyatukan lintas generasi. Dari anak-anak, pemuda, tokoh adat hingga pejabat, semuanya larut dalam euforia dan semangat kebersamaan.

Kabupaten Kuantan Singingi tak hanya menjadi tuan rumah lomba, tapi juga tuan rumah bagi peradaban Melayu yang hidup dan bergerak di atas air.

Pacu Jalur 2025 pada puncaknya 21-25 Agustus 2025 di Tepian Narosa , Teluk Kuantan, kabupaten Kuantan Singingi Provinsi Riau diprediksi akan semakin semarak dengan rencana partisipasi dari jalur-jalur unggulan antar kabupaten, kehadiran wisatawan mancanegara, dan promosi digital besar-besaran dari Pemkab Kuansing

Jika Anda tertarik untuk hadir, catat tanggalnya dan pastikan merasakan denyut tradisi yang tak lekang zaman ini – hanya di Kuansing, jantung budaya pacu jalur Riau!

 

reporter: Ahmad S

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.