, ,

Berharap Naiknya Angka Pertumbuhan Ekonomi

oleh -1703 Dilihat
oleh
Gubri syamsuar berharap naiknya angka pertumbuhan ekonomi

TAHUN 2022 dilalui dengan segala dinamika dan romantikanya. Dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, tahun 2022 memang relatif berat dilalui karena dihadapkan dengan tekanan yang tidak ringan bersebab pandemi Covid-19. Setelah Covid-19 hampir mereda, bagaimana kondisi perekonomian Riau di tahun 2023?

Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar mengaku optimistis ekonomi Provinsi Riau bisa tumbuh lebih baik di tahun depan.  Itu disampaikan Gubernur Syamsuar dalam acara Talkshow Meneroka Ekonomi Riau 2023 di Menara Dang Merdu Bank Riau Kepri Syariah, Selasa (27/12/2022). 

Optimisme Gubri tentu bukan tanpa alasan, satu diantaranya Riau ditetapkan sebagai salah satu provinsi percontohan Gerakan Nasional (Gernas) Bangga Buatan Indonesia (BBI), yang mana ada 9 provinsi yang jadi percontohan Gernas BBI, termasuk Riau.  Untuk wilayah Riau, Gernas BBI tersebut akan dipusatkan di Kota Dumai yang diberi nama Bulan Bahari. “Diharapkan ini bisa memicu pertumbuhan ekonomi di Provinsi Riau,” harap Gubri. 

Gernas BBI ke depan akan lebih dikembangkan menjadi Bangga Berwisata Dalam Negeri. Sebab itu, pemerintah mengajak seluruh masyarakat agar berwisata di dalam negeri saja. Dengan Gernas BBI tersebut, Gubri yakin ekonomi Riau juga akan semakin meningkat, sebab bisa memberikan dukungan terhadap pelaku UMKM, hingga semakin meningkatnya wisata dalam negeri. 

Dilaporkan Gubri, pertumbuhan ekonomi Riau triwulan III tahun 2022 mengalami pertumbuhan sebesar 4,63% dibanding triwulan III tahun 2021. Secara spasial, pada triwulan III tahun 2022 provinsi Riau berkontribusi sebesar 5,12% terhadap perekonomian nasional. Riau merupakan provinsi dengan PDRB terbesar ke-6 di Indonesia atau PDRB terbesar kedua di luar pulau Jawa. 

Pemerintah pusat mengatakan, ekonomi global tahun depan masih diselimuti ketidakpastian. Namun, Gubernur Syamsuar tetap optimis ekonomi Riau tumbuh lebih baik. Hal ini karena investasi Riau juga berjalan sangat baik. Bahkan, Riau termasuk salah satu tujuan investasi terbaik di Indonesia, apalagi Negeri Melayu ini memiliki banyak potensi, mulai dari perikanan, migas, pertanian, hingga perkebunan.  

“Pemerintah pusat mengatakan ketidak pastian tahun 2023, namun Riau harus optimis menghadapinya. Apalagi sekarang investasi pulau jawa sudah kalah dari investasi luar pulau jawa,” katanya. Jika iklim investasi di Riau berjalan lancar maka akan memberikan multiplier effect yang luar biasa. Untuk itu, Gubri harapkan suasana aman dan kondusif di Riau tetap terjaga sehingga semakin banyak investor yang ingin berinvestasi di Bumi Lancang Kuning. 

Dalam cakupan mikro, laju pertumbuhan ekonomi di Kota Pekanbaru, Riau juga diproyeksikan akan terus membaik pada 2023 mendatang. Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setdako Pekanbaru Ingot Ahmad Hutasuhut menyebutkan, proyeksi tersebut sejalan dengan Bank Indonesia (BI) dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau yang memprediksi pertumbuhan ekonomi di Riau tahun 2023 bisa mencapai angka 4,2 hingga 4,6 persen.

“Artinya, ini angka yang cukup menggembirakan,” ucapnya, usai menghadiri Talkshow Meneroka Ekonomi Riau 2023 dengan Tema “Sinergi Percepatan Pemulihan Ekonomi Menuju Riau Lebih Baik” oleh Tukwan Chanel, bertempat di Menara Dang Merdu lantai 4 Bank Riau Kepri Syariah, Selasa (27/12/2022).

Jika melihat peluang yang ada, kata Ingot, para pemateri atau narasumber yang dihadirkan pada kegiatan itu juga optimis pertumbuhan ekonomi di Riau akan semakin membaik di tahun depan. “Karena Riau kan memiliki keunikan tersendiri, punya keuntungan khusus dari potensi sumber daya alam. Kemudian juga letaknya yang strategis, maka perkembangan ekonomi kita punya peluang-peluang besar di tahun 2023,” ungkapnya.

Nantinya, lanjut pria yang sebelumnya pernah menjabat sebagai Kepala Dinas Perindag ini, pertumbuhan ekonomi tersebut masih tetap berpusat di Kota Pekanbaru yang sejauh ini memang menjadi pusat perekonomian di Riau.

“Kota ini kan menjadi bagian tak terpisahkan dari perkembangan Riau sendiri. Sumberdaya-sumberdaya yang ada di Riau, itu kemudian akan memberikan trickle down effect terhadap kegiatan-kegiatan perdagangan dan jasa yang tumbuh di Pekanbaru yang merupakan pusat perekonomian di Provinsi Riau,” ujarnya. “Karena itu, kita berharap efek berkembangnya daerah-daerah kabupaten di wilayah Riau, Pekanbaru bisa mendapatkan kontribusi dari situ.”

Tapi, untuk memastikan pertumbuhan ekonomi Riau di 2023 tetap berjalan positif, pengusaha meminta pemerintah daerah melakukan sejumlah upaya. Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Riau Wijatmoko Rah Trisno mengatakan dengan melihat pertumbuhan ekonomi Riau 2022, pihaknya meyakini prediksi pertumbuhan ekonomi Riau di 2023 yang disampaikan Bank Indonesia dapat tercapai. 

“Untuk prediksi ekonomi Riau tahun depan kami yakin bisa tercapai dengan 2 syarat. Pertama, semua anggaran program pembangunan Riau harus bisa diserap di atas 90 persen,” ujarnya, Selasa (6/12/2022), sebagaimana dilansir bisnis.com. Menurutnya untuk mencapai penyerapan anggaran 90 persen itu, semua program pembangunan yang direncanakan harus memiliki aspek hukum atau legal yang kuat untuk dieksekusi oleh dinas atau badan terkait. 

Hal ini menyusul masih adanya program pembangunan yang batal berjalan karena alasan hukum dan legal. Kedua, pencapaian investasi yang masuk ke Provinsi Riau, minimal harus sama dengan pencapaian tahun ini. Sampai akhir triwulan III/2022, realisasi investasi daerah itu sudah di angka Rp71,89 triliun, atau lebih tinggi dari target investasi sepanjang tahun yang di angka Rp60,46 triliun. 

Sementara itu Direktur Eksekutif Kadin Riau, Kholis Romli menyebut pihaknya mengapresiasi Bank Indonesia yang memberikan proyeksi pertumbuhan ekonomi Riau pada kisaran 4 sampai 5 persen. Menurutnya walaupun proyeksi dari BI tersebut tergambar rasa optimistis, namun perlu adanya kewaspadaan pemda serta pihak terkait karena dua alasan. Pertama, kinerja ekspor Riau yang tumbuh 30 persen, mungkin tidak bisa menjadi base line yang akan terus-menerus terjadi kedepannya. 

Kedua, Kadin Riau melihat pemerintah dan dunia usaha masih harus hati-hati, dalam melihat konsumsi masyarakat yang kemungkinan akan juga mengalami dampak pelemahan akibat kenaikan harga-harga kebutuhan pokok. “Hal diatas yang perlu untuk dilihat dan dipertimbangkan untuk forecast pada 2023. Dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi Riau 4 – 5 persen, konsumsi rumah tangga akan tetap bertahan di atas 4 persen. Hal itu berarti sebuah asumsi yang cukup optimistis,” ujarnya. 

Sebelumnya Bank Indonesia Provinsi Riau memerkirakan pertumbuhan perekonomian daerah itu pada 2023 akan berada di rentang 4 – 5 persen. Deputi Kepala BI Riau Maria Cahyaningtyas menjelaskan angka proyeksi tersebut dinilai akan tumbuh positif, seiring dengan perbaikan ekonomi nasional setelah pandemi. Proyeksi ini juga lebih tinggi dibandingkan realisasi pertumbuhan ekonomi Riau beberapa tahun terakhir. 

“Untuk 2023 proyek ekonomi Riau berada di angka 4 persen sampai 5 persen. Angka ini memang lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan ekonomi tahun-tahun sebelumnya. Namun untuk realisasi saat ini sampai September 2022 atau triwulan ketiga, ekonomi Riau tumbuh 4,63 persen dan memang lebih tinggi dibandingkan periode sama tahun lalu di angka 3,36 persen,” ujarnya. 

Dia merincikan keyakinan bank sentral tersebut berdasarkan laporan kinerja perekonomian secara keseluruhan, dimana PDRB Riau saat ini merupakan yang terbesar pertama secara nasional di luar Pulau Jawa, dimana Riau berkontribusi sebesar 5 persen terhadap PDB Indonesia. Kemudian daya beli masyarakat mampu dijaga dengan baik dimana berhasil tumbuh sebesar 4,5 persen, serta yang paling besar pengaruhnya adalah pertumbuhan ekspor dengan kenaikan lebih dari 30 persen dibandingkan tahun sebelumnya. 

Dari kinerja tersebut, minat investasi di Bumi Lancang Kuning juga tercatat mengalami peningkatan. Hingga triwulan ketiga tahun ini realisasinya sudah di angka Rp71 triliun lebih, atau lebih tinggi dari target sepanjang tahun yang senilai Rp60 triliun lebih. “Dampaknya dengan investasi yang masuk ke Riau itu sudah membuka sekitar 12.000 lapangan kerja dan Riau merupakan daerah dengan investasi terbesar kelima secara nasional.” 

Sementara Kepala BPS Provinsi Riau, Misfaruddin mengatakan, pertumbuhan ekonomi Riau didorong oleh peningkatan  permintaan domestik maupun permintaan luar negeri. “Secara spasial, pada triwulan III 2022 Provinsi Riau berkontribusi sebesar 5,12 persen terhadap perekonomian nasional. Provinsi Riau merupakan provinsi dengan PDRB terbesar ke-6 di Indonesia atau PDRB terbesar kedua di luar Pulau Jawa,” ujarnya. 

Menanggapi hal tersebut, Bank Indonesia melalui Kepala Perwakilan Bank Indonesia Riau, Muhammad Nur mengatakan, pertumbuhan ekonomi di tahun ini sudah sangat jauh perkembangannya. “Hal itu ditunjukkan dengan pertumbuhan ekonomi Riau yang sempat minus sekarang sudah recovery lagi. Bahkan recovery-nya lebih tinggi,” ujarnya kepada Riau Pos, Rabu (28/12). 

Kondisi yang sudah kondusif dari tahun sebelumnya itu dikatakan M Nur dikarenakan penurunan status PPKM yang membuat mobilitas masyarakat kembali aktif. Kemudian, keberhasilan vaksinasi Covid-19 yang mempengaruhi status PPKM juga dinilainya turut mempengaruhi. M Nur mengatakan, berdasarkan data dari Gubernur Riau, untuk saat ini ada tiga sektor yang menyumbang persentase tertinggi dalam mendorong pertumbuhan ekonomi Riau. 

“Boleh dibilang karena struktur ekonominya. Kemarin Pak Gubernur bilang industri manufaktur sudah yang paling tinggi, diikuti dengan pertanian dan minyak bumi serta gas. Kalau ditotal masih sumber daya alam yang memiliki persentase paling tinggi,” ujarnya. 

Menurutnya, selama tahun 2022, output sektor ekonomi Riau relatif menggembirakan, terutama pada komoditas CPO, pulp and paper, dan migas. Kebijakan responsif pemerintah terkait dengan distribusi dan replanting kelapa sawit, telah menciptakan keseimbangan yang baik dalam memenuhi permintaan dan menjaga produktivitas ke depan. (e2/dari berbagai sumber)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.