SuaraPopuler.Com – Amerika Serikat (AS) sedang mencatatkan inflasi yang menanjak menjadi 6,4 persen secara tahunan (yoy) di indeks harga konsumen (IHK) bulan Januari 2023.
Dikutip dari Kumparan Bisnis, Rabu (15/2), menurut data yang dikeluarkan oleh Departemen Tenaga Kerja secara bulanan inflasi pada bulan Januari 2023 naik 0,5 persen. Nilai ini di atas konsensus pasar yaitu 0,4 persen (secara bulanan) dan 6,2 persen (yoy).
Menanjaknya inflasi AS ini juga masih didorong dengan tingginya harga gas dan bahan bakar, yang berdampak pada konsumen.
“Sementara kalau dihitung tidak termasuk makanan dan energi atau inflasi inti AS di Januari 2023 mencapai 0,4 persen (bulanan) dan 5,6 persen (yoy), meningkat juga dari perkiraan pasar,” tulis dokumen itu.
Tak hanya itu, dengan meningkatnya biaya tempat tinggal di AS, turut menyumbang sekitar setengah dari kenaikan bulanan inflasi AS. Selain itu energi juga menjadi kontributor yang cukup signifikan yaitu 8,7 persen (yoy), sedangkan biaya makanan melonjak 10,1 persen jika dibandingkan tahun lalu.
Dengan adanya kenaikan harga-harga ini membuat hilangnya gaji riil pekerja AS sampai 1,8 persen. Begitu pula dengan data ini, oleh sebab itu masih ada risiko bagi AS untuk terpuruk ke dalam resesi di tahun 2023.
Kondisi ini memproyeksikan bank sentral, The Fed untuk lagi menaikkan suku bunga acuan dalam meredam tingginya inflasi. Pasar mengharapkan Fed, selama 2 pertemuan ke depan di Maret dan Mei 2023, akan menaikkan nilai suku bunga menjadi 4,5-4,75 persen.
