Musrenbang RKPD Riau 2026: “Riau Bedelau” Menuju Transformasi Berbasis Budaya dan Ekonomi Berkelanjutan

oleh -217 Dilihat
oleh

Img 0685Riau , SuaraPopuler — Pemerintah Provinsi Riau menggelar Musyawarah Perencanaan Pembangunan Daerah (Musrenbang) untuk penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) tahun 2026 di Gedung Daerah Balai Serindit, Pekanbaru. Acara ini mengusung tema besar “Riau Bedelau: Riau Rumah Rumpun Melayu, Merawat Tuah Menjaga Marwah – Takkan Melayu Hilang di Bumi”.

Gubernur Riau, Abdul Wahid, dalam sambutannya menekankan pentingnya menjadikan budaya Melayu sebagai fondasi pembangunan yang berkelanjutan dan berkeadilan. Ia menyoroti perlunya transformasi dari ketergantungan pada sumber daya alam (SDA) menuju penguatan sektor hilirisasi, digitalisasi, dan ekonomi hijau.

Img 0692“Produksi migas kita mengalami penurunan, dan harga sawit yang fluktuatif berdampak pada perekonomian. Oleh karena itu, kita perlu memperkuat sektor hilir dan mencari penopang ekonomi pertumbuhan kita,” ujar Gubernur Wahid.

Indikator Makro dan Tantangan Pembangunan

Data makroekonomi menunjukkan pertumbuhan ekonomi Riau pada 2024 sebesar 3,52%, di bawah rata-rata nasional yang mencapai 5,03%. Namun, beberapa indikator menunjukkan capaian positif, seperti Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Riau yang mencapai 7,5, lebih tinggi dari rata-rata nasional. Kota Pekanbaru mencatat IPM tertinggi di provinsi ini dengan angka 8,2.

Tingkat pengangguran terbuka di Riau tercatat sebesar 3,70%, sementara angka kemiskinan berada pada 6,36%. Kabupaten Kepulauan Meranti menjadi daerah dengan tingkat kemiskinan tertinggi, disebabkan oleh kondisi geografis yang terdiri dari lahan gambut dan rawa serta berada di pulau, yang memerlukan anggaran besar untuk pembangunan.

Kesenjangan pendapatan di daerah perkotaan juga menjadi perhatian, dengan disparitas yang cukup tinggi antara wilayah perkotaan dan pedesaan.

Program Prioritas dan Arah Pembangunan

RKPD Riau 2026 menetapkan beberapa program prioritas, antara lain:

Riau Cerdas: Meningkatkan kualitas pendidikan dan menekan angka putus sekolah.

Riau Sehat: Meningkatkan akses dan kualitas layanan kesehatan, termasuk pembangunan rumah sakit regional di wilayah selatan dan utara.

Riau Mantap: Mewujudkan infrastruktur yang handal dan berkelanjutan.

Riau Berdaya Saing: Mengembangkan kawasan ekonomi khusus di Buton, Rangsang Barat, Pulau Burung, dan kawasan lainnya sebagai pusat logistik dan perkapalan.

Riau Membangun Desa, Memajukan Kota: Mendorong pemerataan pembangunan antara desa dan kota.

Riau Sejahtera: Meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui penguatan sektor ekonomi dan sosial.

Gubernur Wahid juga menekankan pentingnya distribusi guru yang merata dan peningkatan insentif bagi guru di daerah terpencil, agar tidak terjadi kesenjangan kualitas pendidikan antara kota dan desa.

Transformasi Ekonomi dan Hilirisasi

Dalam upaya mengurangi ketergantungan pada SDA, Riau berkomitmen untuk mendorong hilirisasi sektor unggulan seperti migas, perkebunan, dan pulp & paper. Saat ini, meskipun Riau memiliki 20% perkebunan sawit nasional, namun hanya 3% yang telah masuk ke sektor hilir. Oleh karena itu, investasi di sektor hilir perlu didorong lebih lanjut.

Pengembangan jasa modern berbasis digital juga menjadi fokus, dengan revitalisasi pendidikan vokasi di tingkat SMK untuk mendukung kebutuhan tenaga kerja di sektor tersebut.Img 0677

Dirjen Bina Administrasi Kewilayahan Kementerian Dalam Negeri, Dr. Safrizal ZA., M.Si, yang hadir dalam acara tersebut, menekankan pentingnya perencanaan yang matang untuk menghindari kegagalan dan terjebak dalam “habit trap”. Ia juga mengingatkan bahwa lifting oil cenderung turun dan harga juga menurun, serta harga sawit yang berfluktuasi berdampak pada perekonomian.

“Perlu efisiensi dan target yang lebih baik, termasuk optimalisasi pajak air permukaan dan bawah tanah, serta monitoring belanja yang ketat,” ujar Safrizal.

Musrenbang RKPD Riau 2026 menjadi momentum penting bagi Provinsi Riau untuk melakukan transformasi pembangunan yang berkelanjutan, berkeadilan, dan berbasis budaya Melayu. Dengan kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan pemangku kepentingan lainnya, diharapkan Riau dapat mewujudkan visi “Riau Bedelau” yang berkemilau dalam kemajuan dan kesejahteraan.Img 0689

 

reporter: Ahmad S /SuaraPopuler

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.