CALIFORNIA – Instagram akan menggunakan kecerdasan buatan (AI) untuk mengidentifikasi remaja yang menggunakan akun dewasa dengan cara memberikan tanggal lahir palsu saat mendaftar. Langkah ini dilakukan untuk mengembalikan pengguna di bawah umur ke pengaturan akun remaja yang lebih aman.
Dalam posting blog resmi yang dirilis Senin (22/4/2025) dan dikutip dari mashable.com, Instagram mengungkapkan bahwa platform tersebut sudah menggunakan AI untuk memperkirakan usia pengguna. Namun, kini mereka akan menguji kemampuan teknologi tersebut untuk secara proaktif mendeteksi remaja yang terdaftar dengan akun dewasa.
“Dunia digital terus berkembang, dan kami harus beradaptasi. Itulah mengapa penting bagi kami untuk bekerja sama dengan orang tua memastikan sebanyak mungkin remaja mendapatkan pengaturan perlindungan melalui Akun Remaja,” tulis Instagram dalam pernyataannya.
Fitur Keamanan Tambahan untuk Akun Remaja
Akun remaja di Instagram dilengkapi sejumlah fitur keamanan, termasuk:
- Pembatasan live streaming untuk pengguna di bawah 16 tahun
- Persetujuan orang tua wajib sebelum remaja bisa mematikan filter moderasi konten yang mengaburkan gambar tidak pantas di DM
- Pembatasan interaksi dengan akun yang tidak dikenal
Jika AI salah mendeteksi usia pengguna, Instagram memberikan opsi untuk mengubah pengaturan akun. Namun, platform ini mendorong pengguna muda untuk tetap menggunakan akun remaja demi keamanan mereka.
Notifikasi untuk Orang Tua
Instagram juga akan mulai mengirim notifikasi kepada orang tua yang memiliki akun di platform tersebut. Pemberitahuan ini berisi panduan tentang cara membahas pentingnya memberikan tanggal lahir yang benar saat mendaftar.
“Kami ingin memastikan remaja dan orang tua memahami mengapa informasi usia yang akurat sangat krusial bagi pengalaman online yang lebih aman,” jelas pernyataan Instagram.
Tuntutan Hukum terhadap Meta
Kebijakan baru ini muncul di tengah tuntutan hukum terhadap Meta, perusahaan induk Instagram, oleh sejumlah pihak—termasuk Pemerintah California. Mereka menuduh Meta tidak melakukan cukup upaya untuk melindungi anak-anak dari bahaya di Facebook dan Instagram.
Menurut Instagram, saat ini sudah 54 juta remaja di seluruh dunia yang menggunakan akun remaja. Sebagian besar pengguna berusia 13-15 tahun memilih untuk tetap mempertahankan pengaturan tersebut.
Langkah ini dinilai sebagai upaya proaktif Instagram menanggapi kekhawatiran publik sekaligus memperkuat komitmennya terhadap keamanan pengguna muda di era digital yang semakin kompleks.