23 Ribu Kasus Sifilis di Indonesia: Penyebab, Gejala, dan Bahayanya Menurut Kemenkes

oleh -82 Dilihat
oleh
23 ribu kasus sifilis di indonesia penyebab gejala dan bahayanya menurut kemenkes
Ilustrasi Unsplash/NIAID

Jakarta, 16 Juni 2025 – Data terbaru dari Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes) mengungkapkan bahwa sepanjang tahun 2024, tercatat 23.347 kasus sifilis di Indonesia. Penyakit infeksi menular seksual (IMS) yang disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum ini tidak hanya mengancam kelompok berisiko, tetapi juga bisa menyerang siapa saja.

“Sifilis gak pilih-pilih. Yang gak ‘nakal’ pun bisa kena. Karena itu, jangan cuma jaga image. Jaga kesehatanmu juga,” tegas Kemenkes dalam unggahan resmi Instagram mereka, Minggu (15/6/2025).

Penyebab dan Cara Penularan Sifilis

Sifilis menular melalui kontak langsung dengan luka penderita saat berhubungan seksual, baik vaginal, anal, maupun oral. Bakteri dapat masuk melalui luka kecil di kulit atau selaput lendir. Selain itu, ibu hamil dengan sifilis berisiko menularkan penyakitnya ke janin, yang dapat menyebabkan bayi lahir prematur, berat badan rendah, atau bahkan lahir mati.

Gejala Sifilis Berdasarkan Tahapannya

Menurut Cleveland Clinic, gejala sifilis bervariasi tergantung tahapannya. Bahkan, sebagian orang tidak menyadari terinfeksi karena tidak merasakan gejala.

  1. Tahap Primer
  • Muncul luka kecil (chancre) di area bakteri masuk (vagina, anus, penis, atau mulut).
  • Luka tidak nyeri dan bisa sembuh dalam 3-6 minggu, tetapi infeksi tetap ada.
  • Beberapa orang tidak menyadari lukanya karena tersembunyi.
  1. Tahap Sekunder
  • Ruam di telapak tangan, kaki, atau seluruh tubuh (tidak gatal).
  • Luka mirip kutil di mulut atau area kelamin.
  • Gejala lain:
    • Demam
    • Sakit tenggorokan
    • Rambut rontok
    • Penurunan berat badan
    • Nyeri otot dan kepala

Pentingnya Deteksi Dini dan Pencegahan

Kemenkes menekankan bahwa sifilis bisa diobati dengan antibiotik jika terdeteksi sejak dini. Namun, jika dibiarkan, penyakit ini dapat merusak organ vital seperti otak, jantung, dan saraf.

Tips Pencegahan:

  • Gunakan kondom saat berhubungan seksual.
  • Hindari berganti pasangan.
  • Lakukan tes IMS secara rutin, terutama bagi ibu hamil.
  • Segera konsultasi ke dokter jika menemukan gejala mencurigakan.

Dengan meningkatnya kasus sifilis, kesadaran akan seks aman dan pemeriksaan kesehatan menjadi kunci mencegah penyebaran penyakit ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.